MENU

PILIHAN

RUMAH TINTA@MAGAGEMEN. Diberdayakan oleh Blogger.

Ingat Waktu Yahh...!!!

Free SMS

Your browser does not support frame.

buku tamu


ShoutMix chat widget

kii

English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

About company

Foto Saya
RUMAH TINTA
Subang, Jawa Barat, Indonesia
Rumah Tinta adalah Sebuah perusahan yang bergerak di bidang segala macam usaha. mohon doa restu dan dukunganya.
Lihat profil lengkapku

Total Tayangan Halaman

Senin, 07 Maret 2011
Rabu, 16 Februari 2011

Tolong Jangan Ganggu Kami !!!

Akhir-akhir ini, banyak sekali orang yang “merong-rong” dan terus mengajak kami untuk mengikuti kemauan mereka. Tawarannya memang selalu menggiurkan, namun ternyata hanya manis di bibir saja.

Entah, apa yang mereka lihat pada kami, apakah karena kompak atau memang kami orang-orang yang sulit menolak ajakan orang, terlebih pada orang-orang “deket” baik di kampus maupun di organisasi.

Sebelumnya, kami merupakan komunitas yang tengah membangun sesuatu yang kami impikan. Bukan bermaksud sombong atau impian ini berlebihan. Namun, kami tengah membangun sebuah perusahaan jasa di kabupaten Subang mudah-mudahan bisa go internasional.

Dalam membangun sebuah perusahaan yang memang di bangun dari nol besar, kita harus fokus, karena kalau kita tidak fokus, bangunan yang tengah dirancang ini hanya akan menghasilkan kesia-siaan.

Kembali pada pembahasan, mereka yang mengajak kami, menawarkan sesuatu yang menggiurkan, mulai dari usaha kita jalan dan sebagainya. Lagi-lagi saya harus katakan, ini seperti tawaran politik yang tidak jelas seperti apa nantinya.

Kita meyakini, kalau mimpi ini terlalu besar bagi kami, karena butuh konsistensi, fokus, kerja keras dan kesabaran untuk menggapainya. Salah satu tawaran mereka memang salah satu jalan, namun kami menyebutnya dengan salah satu jalan yang belum jelas ujung pangkalnya.

Kami akui, kami tidak bisa menolak, kami bisa melakukan apa yang mereka mau, tapi kami hanya akan melakukan dari sisa waktu kami. Karena ternyata, saat ini kami mau fokus, kami mau konsisten dan kami mau meraih mimpi kami.

Sekarang kami tegaskan pada kalian semua,” Tolong Jangan Ganggu Kami”. Silahkan urus masalah kalian, jangan libatkan kami terlalu jauh, karena kami punya mimpi. Mimpi yang harus kami capai, mimpi yang menjadi kebahagiaan kami dan mimpi untuk masa depan kami.

Sekali lagi “Tolong Jangan Ganggu Kami” terima kasih.
Sabtu, 12 Februari 2011

Sepeda Motor Jadi Partner Berjuang















Dilihat dari segi kondisi sepertinya dia sudah tidak layak untuk diandalkan sebagai partner atau teman berjuang dalam menggapai sesuatu yang telah menjadi tujuan hidup.
Postur tubuh sudah tidak mecerminkan keperkasaan, suara yang keluar dari dirinya telah berubah sehingga tak terdengar merdu semerdu kala pertama mengenalinya, lusuh terlihat pancaran warnanya sudah tidak bersinar seperti waktu itu, terkadang kehadiranya menjadi penyebab atas hilangnya motivasi dan semangt yang telah tumbuh.
Jumat, 11 Februari 2011

Mengemas Jalan Hidup



Bagi sebagian orang pemasaran identik dengan sales/tenaga penjual. Apabila mendengar kata pemasaran, pikiran langsung melayang pada sosok sales, membawa barang dagangan di kanan kiri motor, menawarkan produk sana sini, dikejar-kejar target,wuah, pasti dalam hati langsung berkata “No!!!!masa sekolah tinggi-tinggi hanya jadi sales”. Hal ini didukung dengan para orang tua yang menanamkan bahwa pendidikan yang diberikan kepada anak-anak mereka nantinya sebagai bekal menjadi orang kantoran, duduk di belakang meja, ruangan ber-ac plus gaji gede. Wuah, impian semua orang kalau memang harapan tersebut bisa semuanya terkabul. Tapi ??benarkah kenyataan itu dirasakan.
Lihatlah Anak kecil, dimulai belajar dari tengkurep, belajar jalan bahkan sampai belajar berlari, apakah sikecil menuai masalah dalam proses belajarnya itu?. Masalah pasti ada akan tetapi perjuangan setiap anak kecil yang terus belajar dari hal terkecil belajar tengkurep sampai bisa berlarian, hal itu hanyalah hal kecil yang apabila terus menerus di perjuangkan maka akan menjadikan hasil yang besar
Diatas hanyalah contoh kecil langkah kehidupan. Ternyata kunci mengemas hidup adalah hal-hal kecil yang kita lakukan untuk diri kita sendiri dalam menghadapi kehidupan. Bagaimana mengemas hidup anda, semuanya tergantung anda sendiri. Pilihannya mau menjual hanya kepada kecemasan atau pada percaya diri yang anda mulai dari diri sendiri. Saya hanya mengingatkan hal yang besar akan tiba jika anda mampu mengemas sendiri hal yang kecil dengan kualitas nomor 1, dipadu dengan rasa syukur kepada Tuhan menjadikan semuanya luar biasa.
Oleh : Wahyu w

Jadilah Diri Sendiri


"Kita tidak sedang main drama dan kita juga tidak sedang main sinetron, makanya turunlah dari langit, ini dunia nyata..haloo...."
Saat ini banyak orang tidak sadar bahwa mereka hidup didunia nyata, mereka selalu merasa hidup dialam yang lain. Alam yang sebenarnya jauh dari apa yang kita namakan kehidupan nyata.
Di alam lain itu, mereka bermimpi jadi artis, jadi model, jadi orang terkenal lengkap dengan segala atribut yang menjadi trend bagi orang lain. Untuk mengikuti trend itu, orang (remaja) melakukan apapun biar bisa seperti orang terkenal, baik minta sama orang tua ataupun sedikit iseng.
Lebih parah, ada sebagian Anak Baru Gede (ABG) rela menjual harga dirinya untuk jadi orang yang sejajar dengan orang-orang kaya. Akhirnya tidak sedikit dari remaja sudah tidak lagi perawan, ini nyata terjadi dilingkungan kita, ada disekitar kita.
Kita jangan bertanya siapa yang salah,karena kita hanya akan menuduh orang lain tanpa alasan yang pasti. Faktor ekonomi dan semakin banyaknya kebutuhan membuat seseorang bahkan mungkin kita akan melakukan apapun untuk mengejar kebutuhan hidup. Hal ini yang harus kita sikapi, kesenjangan sosial yang semakin jelas, membuat semua orang berubah dalam hidupnya.
Tontonan-tontonan yang selalu menunjukan kemewahan juga menjadi salah satu faktor perubahan sikap dan perilaku kita. Disini kita dituntut jeli juga kritis menghadapi kondisi memprihatinkan seperti ini, sebab, ketika diam, bukan hanya tetangga, tetapi kita sendiri yang akan jadi korbannya.
Yang lebih parah lagi, saat ini sangat banyak sekali tindak kejahatan hanya karena faktor ekonomi. Semuanya harus menjadi pelajaran yang baik buat kita semua, kewaspadaan dan tidak berkaca pada orang lain, melainkan jalankan hidup ini dengan apa adanya dan jadilah diri sendiri.
Oleh : Dadang Nurjaman*

Counter

free web hit counter